Jumat, 17 Maret 2017

TUTORIAL UNTUK YANG MAU TERJUN KE DUNIA SAHAM by 6straderskill

Melalui post ini saya akan mencoba untuk menjelaskan dan memandu yang mau/akan terjun ke dunia saham, post ini adalah rangkuman dari materi materi yang saya pelajari dari berbagai sumber sebelum saya terjun ke pasar saham. mungkin post ini juga dapat berguna untuk para trader dan investor yg sudah berpengalaman di bidang saham sebagai “reminder” (pengingat).

Persiapan

Baiklah, kita mulai dari hal – hal yang perlu di persiapkan di bidang saham sebelum memulai transaksi di Bursa Efek, menurut saya ada 5 hal yang perlu kita persiapkan sebelum memulai investasi, yaitu :
  • Dana
  • Emosi
  • Tipe Trader/Investor
  • Sekuritas
  • Trading Plan

www.6straderskill.com

 www.6straderskill.com

1.Dana

Kenapa Dana berada pada urutan nomor satu?? Ini bukan serta merta tidak berurutan, tapi dana memang menjadi prioritas nomor satu sebelum memulai transaksi saham. Kalo tidak ada dana gimana mau mulai???
Dana yang akan kita gunakan untuk bertransaksi sebisa mungkin ( bahkan “TIDAK BOLEH”) “uang panas”… sebisa mungkin gunakanlah “uang dingin”.
 Yang saya maksudkan dengan “uang panas” disini adalah uang yang kita gunakan dan yang terus kita putar untuk kepentingan sehari – hari kita,contoh nya adalah gaji (jika anda seorang employee), uang dagangan ( self employee ), dll.
Sedangkan “uang dingin” adalah dana yang “jika” habis tidak akan mempengaruhi financial kita sehari hari, contohnya uang yang memang kita sisihkan untuk bermain saham, jadi walaupun habis tidak masalah, memang pada dasarnya semua orang mau untung, tapi dengan “uang dingin” ini tandanya kita sudah “siap” bertempur di pasar saham menang ataupun kalah.
Dan untuk catatan, dijaman sekarang ini kita tidak butuh modal yang besar untuk bisa bertransaksi di pasar saham, yang penting kita sudah memutuskan bahwa dana yang kita gunakan adalah “uang dingin”.
Sudah banyak contoh para trader yang menggunakan uang panas untuk bertransaksi dan mengalami kejatuhan dan mempengaruhi financial mereka sehingga banyak yg “stress”, sehingga karena perilaku inilah pasar saham di “cap” jelek dimata masyarakat awam. Karena kalo orang mengalami “nasib jelek” di gembor – gembor kan sama orang lain, tapi orang yang mengalami “nasib baik” tutup mata atau malah di cari jeleknya. Nah, kalo kita menggunakan “uang dingin” untuk bertransaksi tentu hal seperti ini tidak akan terjadi. Sebisa mungkin untuk memulai gunakanlah hanya seperempat (1/4) dari total uang dingin yang anda miliki sebagai permulaan.

www.6straderskill.com

2.Emosi

Emosi adalah musuh kita yang nomor dua… karena musuh kita yang nomor satu adalah “diri kita sendiri”. ( kelihatannya sama aja ya??? )Jika kita sudah bisa memisahkan dana kita antara yg “panas” & “dingin” saatnya kita memutuskan untuk “tidak terbawa emosi dalam bertransaksi saham”. Jika (mudah mudahan tidak terjadi) seperempat dari uang dingin yang kita gunakan sudah habis jangan sekali kali kita tambahkan dengan sisa uang dingin yang kita miliki apalagi kita tambahkan dengan uang panas (wahhh… bisa cilaka dua belas) dalam waktu singkat.
Sebagai contoh, kita memiliki uang dingin sejumlah 20jt rupiah, karena dari poin nomor satu kita menggunakan ¼ dari total uang dingin kita maka untuk pertama kali memulai, jumlah yang kita storkan adalah 5jt rupiah, setelah kita mencoba trading saham ternyata kita selalu loss. Berhubung emosi, kita tidak terima dengan kekalahan kita, kita tambah lagi dana nya 5jt, loss lagi, tambah lagi, sampai dana kita yg 20jt habis, masih tidak terima juga, dan berharap 20jt nya dapat kembali, kita gunakan uang panas kita untuk trading (mampus dah).

Sebisa mungkin cobalah untuk belajar dari 5jt pertama, jika kita selalu loss, berhenti, bertapalah sejenak, jernihkan pikiran anda, liburan dan lain sebagainya, minimal 3bln atau lebih, sampai kita bener bener yakin… kita sudah tidak terbawa oleh emosi kita. Atau lebih hebat lagi… isilah waktu 3 bulan tersebut dengan belajar saham lebih mendalam lagi, periksa dimana kesalahan analisis kita, belajar dari kesalahan kita dimasa lalu, ikutlah forum “6sTraderSkill” coba pelajari diskusi – diskusi di dalam forum niscaya engkau akan di cerahkan.

Jangan melupakan sesuatu yang paling penting dalam dunia saham, transaksi saham bukanlah judi, “jika anda yakin anda bisa cuan terus tanpa mengalami loss, lebih baik uang anda, anda gunakan untuk pergi ke “macau” bermainlah disana.. anda akan lebih cepat kaya.”
Kenyataannya adalah 90% atau bahkan 100% orang yang baru memulai transaksi saham pasti mengalami “loss” atau kerugian, bahkan yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia saham juga masih bisa mengalami “loss”.
Jadi sebagai permulaan jangan terlalu berharap bisa memperoleh “gain/cuan/profit”, target kita yang pertama adalah meminimalkan “loss”, jika bisa memperoleh “gain” happy cuan.. tapi selalu ingat… jangan terbawa emosi. Emosi bisa positif bisa negatif, bisa karena “cuan” bisa karena “tekor”.

www.6straderskill.com

3.Tipe Trader/Investor

Setelah kita bisa memutuskan bahwa uang yg kita gunakan adalah uang dingin dan kita berjanji kepada diri kita sendiri bahwa kita tidak akan terbawa emosi kita, sekaranglah saatnya kita untuk memutuskan akan seperti apa perilaku kita ketika kita bermain saham.
Tipe trader / investor ini penting untuk kita putuskan di awal sebelum kita terjun ke dunia saham karena dengan menentukan tipe trader seperti apa yang kita mau, kita bisa memutuskan kapan untuk “BS” ( “ Buy – Sell / Beli – Jual “ ).Tipe – tipe trader ini secara garis besar berbeda di “Time Frame” nya, dan dengan memutuskan tipe trader apa yg kita mau, kita dapat menentukan analisa teknikal / fundamental apa yg bisa kita gunakan, mari kita lihat.
Ada 5 tipe trader ( menurut versi saya ) yg akan saya jelaskan secara singkat, yaitu :
1.Scapler / IntraDay
Tipe Scapler / IntraDay adalah tipe trader yang melakukan time frame transaksi “BS” dalam jenjang waktu yang sangkat singkat bisa 1-15mnt, 0-90mnt, 1-3jam, yang pasti semua ditransaksikan dalam kurun waktu yang sangat singkat, dan tipe trader ini sangat “not recommended” buat anda yang baru mulai terjun ke pasar saham. Biasanya tipe trader ini mendapatkan “gain” yang tidak begitu banyak, tapi “sering” karna dilakukan berulang ulang, begitu juga sebaliknya. (tergantung modal juga, heheheh)
Tipe trader ini “biasanya” mengunakan analisa yang murni hanya melihat dari “Price Action” dan “Candlestick Saja” dan chart yang biasa digunakan juga adalah chart dengan time frame intraday.
 2. Day Trader
Tipe Day Trader adalah tipe trader yang Time frame nya dalam 1 hari sampai maksimal 2 hari, tipe trader ini biasanya hanya menggunakan teknik analisis tanpa memperhatikan fundamental suatu saham sama sekali.
Indikator yang biasa digunakan antara lain candle stick, CCI, MA, MACD dll.
Tipe trader ini juga “not recommended” buat anda yg baru mulai terjun ke pasar saham.
 3. Swing Trader
Tipe Swing Trader adalah tipe trader yang Time frame nya hampir sama dengan Mid-term Trader yaitu dalam kurun waktu 2hari – 1minggu, dan biasanya tipe trader ini membeli di harga break on support ( terendah ) dan menjual di harga Break on Resistent ( tertinggi ).
Indikator yang digunakan bisa campuran antara analisis fundamental dan analisi teknikal, indikator yang digunakan juga bermacem macem, tergantung selera masing masing.
Untuk tipe ini saya “recommended” buat yang mau memulai terjun ke dunia saham.
 4. Long Time Trader
Tipe Long Time Trader adalah tipe trader yang time frame nya 1 tahun – 3 tahun, tipe trader ini juga sama dengan swing trader yang menggunakan analisa teknikal dan fundamental ( namun lebih cenderung ke fundamental ).
 5. Investor
Tipe investor adalah tipe yang time frame nya paling lama diantara tipe trader lainnya, time frame yang digunakan biasanya 3 – 10 thn.
Tipe Investor ini biasanya hanya menggunakan analasi fundamental.
Namun perlu diingat untuk Long Time trader dan Investor, walaupun time framenya lama bukan berarti setelah kita membeli saham emiten tersebut lalu kita biarkan saja, kita tetap perlu memantau saham kita tersebut minimal 1 bulan sekali, bila kita tidak pernah memantaunya, tiba – tiba saham tersebut menjadi rp. 50 atau bahkan sudah di suspended sama BEI pun kita tidak tahu.

www.6straderskill.com

4.Sekuritas

Memilih sekuritas adalah salah satu langkah yang harus kita lakukan untuk terjun ke pasar saham, karena kita tidak bisa langsung membelinya di BEI, kita harus melalui broker/pialang saham untuk melakukan transaksi jual beli.
Tidak ada sekuritas yang bisa dibilang terbaik, karena semua nya relatif, ada yang bilang sekuritas A lebih baik, ada yang bilang B lebih baik, semua tergantung kebutuhan kita, karena masing – masing sekuritas menyediakan fitur yang berbeda – beda dan tarif yang berbeda – beda juga.
Melalui sekuritas kita dapat melakukan transaksi jual  – beli secara langsung menggunakan fasilitas Online Trading ( bagi sekuritas yang menyediakan jasa ini ) atau dengan by Phone dengan broker kita. Biasanya fee yang dikenakan dengan Online trading lebih rendah dibandingkan by Phone, fee yang dikenakan oleh Online Trading berkisar antara 0,15% untuk transaksi Beli dan 0,25% untuk transaksi Jual ( masing – masing sekuritas bisa memberikan fee yang berbeda beda ), dan ingat, fee ini hanya dikenakan ketika kita Beli dan Jual, apabila kita Ammend/Withdraw tidak akan dikenakan fee, dan fee ini sudah termasuk pajak yang harus kita setorkan setiap kita melakukan transaksi Jual. Kenapa cuma Jual ?? karena ketika kita Jual, kita “dianggap” mendapatkan hasil dari penjualan kita sehingga termasuk dalam pajak penghasilan, dan pajak ini tidak perduli kita untung ataupun rugi, yang jelas ketika kita Jual ya kita dapat hasil.
Nah, untuk daftar sekuritas – sekuritas yang ada di Indonesia dapat kita lihat dibawah, dibagian “note”.Untuk informasi tambahan, untuk membuka account di sekuritas yg kita targetkan, kantor atau agen sekuritas tersebut tidak perlu ada di kota tempat anda tinggal, anda dapat mendaftarkan diri melalui online dan akan di kirimkan berkas-berkas yang harus anda isi, anda tinggal menggirimkan kembali berkas – berkas tersebut ke agen sekuritas yg anda pilih.
Jangan malu untuk bertanya kepada pihak marketing sekuritas tersebut, tanya apa saja sampai ke  dasar – dasar nya ( asal jangan tanya saham mana yg mengguntungkan :), itu tugas mereka, jika mereka tidak mau membantu anda, “leave it” care yang lain. Sama seperti mencari pacar, jika pacar anda tidak mau membantu anda hanya mau anda menjadi “tukang ojek” nya, mending tinggalkan saja… masih banyak yang lain tersebar di Indonesia ini.

www.6straderskill.com

5.Trading Plan

Setelah poin no.1 – 4 anda penuhi, ini bagian yang paling penting untuk “memulai” bertransaksi saham. Trading Plan sangat penting bahkan sebelum anda membeli saham, salah satu yang harus anda lakukan jika ingin membeli saham salah satu emiten adalah Trading Plan, lakukan trading plan setiap kali anda ingin membeli saham, ini “WAJIB” hukumnya jika anda ingin konsisten mendapatkan “gain” dan menggurangi “loss” dalam bertransaksi.
Trading Plan ( Rencana Transaksi ) terdiri dari 4 bagian yang paling utama, yaitu :
Buy ( Beli )
Plan anda yang pertama adalah menentukan kapan anda akan beli dan di harga berapa anda akan beli. Kapan dan di harga berapa ini untuk masing – masing tipe trader akan berbeda karena jangka waktu nya, untuk seorang investor kapan dan harga berapapun tidak masalah karena target mereka adalah jangka panjang. Jadi kalo anda ngaku – ngaku seorang Investor tapi mau beli nunggu harga turun, berarti anda bukan seorang Investor.Nah… kalo anda tanya saya… kapan beli nya ??? di harga berapa ?? wah…. saya juga ngak bisa jawab… tergantung analisa anda masing – masing…
Cut Loss / Stop Loss
Dari 4 bagian Trading Plan Cut Loss adalah yang paling penting dan yang paling utama dan juga yang harus anda tentukan sebelum membeli, ingat!! SEBELUM MEMBELI.
Setelah anda tau mau beli di harga berapa dan kapan, saat itu juga anda harus menentukan titik Cut Loss nya, ada berbagai macem cara untuk menentukan titik CutLoss, tetapi yang paling gampang adalah dengan persentase. Contoh setelah turun 2% , 5% atau 10% dll. Memang dengan menggunakan persentase terdapat berbagai macam kekurangan, salah satu nya adalah harga saham yang berbeda beda maka persentase nya juga akan berbeda beda, tingkat volatile masing masing saham juga berbeda, maka persentase nya juga akan berbeda, tetapi lebih baik menggunakan persentase untuk pertama kali daripada tidak menentukan titik CutLoss sama sekali.
Jangan lupa, saya ingatkan lagi, Cutloss adalah yang terpenting, bahkan seorang yang sudah Master pun harus menentukan titik Cutloss, jika anda tidak mau menentukan titik Cutloss atau sudah menentukan titik Cutloss tetapi tidak di eksekusi karena berharap harga saham tersebut akan naik lagi… bersiap siap lah…. SELAMAT!! Anda akan mendapatkan gelar yang ada di pasar saham.. gelar tersebut adalah “Nyangkuters”.
Jual / Take Profit
Ini dia” kata anda, heheheh… ini adalah bagian yang paling di sukai semua orang… saya juga suka…
Tidak berbeda dengan cutloss, disini anda juga harus menentukan kapan anda harus jual, bahkan sebelum anda beli. Walaupun harganya naik setelah anda jual, jika anda sudah menentukan titik Jual nya, maka anda “HARUS” Jual.
Untuk memperoleh Profit / cuan yang maksimal, sebaiknya anda melakukan “TRAILING STOP”.
Untuk penjelasan singkat mengenai trailing stop, trailing stop adalah ketika anda mencapai titik jual yang sudah anda tentukan dan anda yakin saham tersebut akan naik lagi.. jangan ragu!! Jangan menunggu harga saham tersebut mencapai puncaknya… tetapi juallah saham tersebut… tidak harus anda jual full, bisa anda jual setengah dari saham / lot yang anda miliki, misalnya anda punya 10 lot… jual lah 5 lot, amankan cuan anda dulu, nah… untuk sisa yang 5 lot itu lah kita melakukan trailing stop, dimana kita pada saat melalukan trailing stop disaat itu juga kita mengganti trading plan kita, kita ganti titik Cutloss , titik jual, dan time frame kita, jika sudah mencapai titik jual yang ke 2 anda tetap yakin akan naik lagi… ganti lagilah trading plan anda. Inilah konsep trailing stop yang paling dasar.
Semoga #mestakung ( alam semesta mendukung ) kita semua dapat cuan…
Time Frame ( Jangka waktu )
Kita juga harus menentukan jangka waktu kita memegang saham tersebut sebelum membeli saham. Ini lebih tergantung kepada tipe trader apa anda.Jika jangka waktu yang kita tentukan sudah tercapai anda tetap harus menjual saham anda apapun yang terjadi. Misalnya… trading plan anda buy di harga 100, cutloss diharga 90, TP / Jual di harga 120, Time frame 3 hari. Jika setelah 3 hari harga saham nya hanya 110 atau 95, dimana harga tersebut tidak mencapai titik cut loss dan titik jual anda. Tetap anda “HARUS” jual. Cobalah untuk mengganti saham yang lain yang lebih menguntungkan, karena jika tidak… anda juga akan menjadi “nyangkuters” sedangkan teman – teman anda menikmati cuan di saham yang lain.
Penjelasan tentang trading plan selesai lah sudah. Dengan KONSISTEN dan DISIPLIN mengikuti trading plan kita… niscaya… kita akan bisa menggurangi kerugian kita dan kita akan bisa konsisten memperoleh profit.Waduhhh…. ternyata lumayan panjang juga… hahahha…. kalo lebih detail lagi bisa jadi satu buku nih… hahaha…. kita sudahi sampai sini dulu deh… terima kasih untuk waktunya membaca ini.. jika ada yang salah… mohon di benarkan… jika ada yang kurang… mohon di tambahkan… jika tidak kurang, tidak salah semoga bisa menambah wawasan anda…
Pesan saya untuk semuanya… kita sering meminta pandangan / pendapat dari orang lain atau yang kita anggap “master” untuk membeli saham apa, TP di harga berapa dll. Jangan lupa apapun yang dikatakan oleh orang lain… semuanya hanya masukan… semuanya hanya saran agar saya cuan anda cuan.. semua senang.. yang penting jangan lupa, setelah dikasih masukan, cobalah untuk anda analisis sendiri… kenapa si A suruh beli saham XXXX??? Cobalah anda analisis sendiri kalau ternyata sama dengan analisis anda… belilah… jika ternyata sudah anda beli ternyata rugi sampai titik CL anda… CL lah… ada yang kurang dari masukan master master biasanya… kekurangannya tidak menyertakan time frame nya… kita tidak pernah bertanya… beli di harga 100 jual di harga 120, nah.. untuk mencapai harga 120 itu berapa lama??? Kenyataannya, pada saat kita ikut beli di harga 100 ternyata besoknya turun jadi 90, kita marah – marah… “ini master gimana sih!! Bikin saya rugi saja” kita kecewa… kemudian cutloss.. eh ternyata besok nya nya sahamnya naik jadi 120… kecewa lagi deh…
Ingat kita perlu salah untuk menjadi lebih pintar, jika kita tidak pernah salah, maka kita tidak akan pintar. Tapi ingat juga… bukan berarti kalo kita salah kita sudah pintar… tapi kita harus mempelajari dan menyelidiki dimana letak kesalahan kita agar tidak menggulanginya di kemudian hari. Dengan anda salah dan mengerti salahnya dimana… berarti anda telah maju satu langkah. Jangan serta merta menelan bulat bulat apa kata orang… belajar lah… dan terus belajar… terutama belajar dari kesalahan orang lain dan diri sendiri agar kita bisa selalu cuan.

Untuk membantu, disini saya akan menyertakan beberapa link, yang dapat membantu dalam menganalisis.
Chart :   PC/ Laptop
ChartNexus – http://www.chartnexus.com/products/ChartNexus.exe – free
Amibroker – www.amibroker.com/bin/AmiBroker6002.exe – Bayar
Android
StockChart – https://play.google.com/store/apps/details?id=stockchart.framework – free
Info  :    Android
RTI –      https://play.google.com/store/apps/details?id=rti.business
Data Saham Indonesia –
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.kajokangin.indosaham
Harga Komoditas – www.Investing.com /
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.fusionmedia.investing&hl=id
DaftarSekuritasIndonesia –
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/anggotabursaamppartisipan/profilanggotabursa.aspx
sumber :              www.terusbelajarsaham.blogspot.co.id
www.traderdisiplin.blogspot.co.id
www.bei5000.com
monggo jika ada yg mau ditambahkan, Happy Cuan semuanya… sampai ketemu di artikel berikutnya… Terima Kasih #mestakung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar